Pesan-pesan KH. Hasan Abdullah Sahal :
1. "Takut hanya pada Allah, jangan pada yang lain.
Berharap hanya pada Allah, jangan pada yang lain".
2. "Surga di dunia itu ketika berada di tengah hamba-hamba Allah yang sholih.
Orang-orang sholih itu yang dekat pada Allah.
Mereka itu tenang hatinya".
Renungan Surah al-Fajr, ayat 27-30.
“Hai
jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke
dalam syurga-Ku.”
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/13524-saat-sakratul-maut-membacakan-hai-jiwa-yang-tenang.html
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/13524-saat-sakratul-maut-membacakan-hai-jiwa-yang-tenang.html
Wahai jiwa yang tenang
dengan zikir dan iman kepada Allah, dan juga tenang dengan apa yang
Allah siapakan bagi orang orang yang beriman,yaitu nikmat surga,
Pulanglah kepada tuhanmu dalam keadaan ridha dengan pemuliaan dari Allah
kepadamu,dan Allah telah meridhaimu, Masuklah kedalam robongan
hamba-hamba Allah yang shalih, Masuklah kedalam surgaku bersama mereka.
(Tafsir al-Muyassar)
Referensi: https://tafsirweb.com/37712-surat-al-fajr-ayat-27-30.html
" Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan
masuklah ke dalam surga-Ku"Referensi: https://tafsirweb.com/37712-surat-al-fajr-ayat-27-30.html
3. "Kita mesti punya 'izzah.
Harus ada usaha".
(Sambil menunjuk mini market milik beliau dalam perjalan dari Psantren ke Unida).
4. "Orang yang mengatakan Rabbku Allah.
Istiqomah.
Malaikat turun.
Jangan takut jangan sedih".
Renungan surah Fusshilat, ayat 30.
Sesungguhnya orang-orang yang berkata,
“Tuhan kami adalah Allah”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata),
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati;
dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
5. "Anak kita jangan hanya sejuk dipandang mata.
Tapi juga menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa".
Renungan al-Furqan, ayat 74.
"Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa"
sangat besar makna dari ayat di atas tersebut, berikut sedikit penjelasan tentang ayat tersebut :
Maha Benar Allah yang telah menciptakan Al Qur’an sebagai Mukjizat, pedoman hidup yang sempurna, tiada cacat dan tiada sia-sia. Salah satu mukjizatnya adalah ayat-ayat yang terdiri dari susunan kata yang sempurna dan penuh makna, yang tepat dan tidak akan menimbulkan keraguan.
Dalam ayat ini, Allah memberikan suatu petunjuk yang sangat jelas bagi umat manusia, bagi umat islam diseluruh dunia tentang membina visi rumah tangga muslim. Ada Empat hal yang menjadi poin utama bagaimana Allah membimbing kita dalam hidup berumah tangga, yaitu :
1. Pasangan
2. Keturunan
3. Menyejukan
4. Pemimpin umat
Ada pertanyaan menarik tentang urutan kata dalam ayat ini, kenapa Allah menyebutkan Pasangan terlebih dulu kemudian keturunan, kemudian yang menyejukan pandangan dan yang menjadi pemimpin umat?
Inilah hikmah yang luar biasa, secara kronologis hidup, wajar dan tidak heran jika kita menikah dulu baru mempunyai keturunan. Namun yang menjadi perhatian disini adalah untuk mendapatkan keturunan yang baik maka haruslah memilih pasangan yang baik pula
6. "Itu rumah saya. Rumah kiyai jangan sampai lebih bagus daripada pondok".
begitu lah beberapa pesan singkat KH. Hasan Abdullah Sahal kepada Ustadz Abdul Somad.
Comments
Post a Comment