·
Pengembangan Sukuk di Indonesia
Peluang Pengembangan Sukuk di Indonesia Sukuk merupakan salah satu instrumen
investasi yang memberikan peluang bagi investor muslim dan non-muslim untuk
berinvestasi di Indonesia. Sehingga, sukuk dapat dimanfaatkan untuk membangun
perekonomian bangsa dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Fakta selama ini
menunjukkan bahwa pasar sangat respontif terhadap penerbitan sukuk. Hampir
semua sukuk yang diterbitkan, diserap habis oleh pasar, bahkan pada beberapa
kasus menimbulkan kelebihan permintaan.
Sukuk di Indonesia, pertama kali diterbitkan oleh PT Indonesian Satellite
Corporation (Indosat) pada bulan September tahun 2002 dengan nilai Rp. 175
miliar. Langkah Indosat tersebut diikuti perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Nilai penerbitan sukuk korporasi hingga akhir 2008 mencapai 4,76 triliun.
Sedangkan struktur sukuk yang digunakan pada periode 2002-2004 lebih didominasi
oleh mudharabah sebesar Rp. 740 miliar (88%), sisanya ijarah sebesar Rp. 100
miliar (12%). Adapun periode 2004-2007 didominasi oleh ijarah sebesar Rp. 2,194
triliun (92%), sisanya mudharabah sebesar Rp. 200 miliar (8%). Enam sukuk yang
sudah dipasarkan adalah sukuk Ijarah Aneka Gas Industri Indosat (Rp. 160
miliar), sukuk ijarah Indosat III (Rp. 570 miliar), sukuk ijarah Metrodata
Electronics (Rp. 90 miliar), sukuk Ijarah Summarecon Agung (Rp. 200 miliar),
sukuk Ijarah Bank Muamalah (Rp. 314 miliar), sukuk Ijarah Mayora Indah (Rp. 200
miliar). Saat ini, pangsa pasar sukuk memang belum besar.
Menurut catatan PT Danareksa Sekuritas, outstanding sukuk baru tiga persen dari
total pasar sukuk di Indonesia, sebanyak 97 persen lainnya masih dikuasai
obligasi konvensional. Dengan adanya sukuk, mereka memiliki alternatif
investasi yang relatif aman dan returnya cukup menggiurkan. Sebut saja misalnya
sukuk Indosat, returnnya saat inisebesar 16 persen. Bahkan, pada periode awal,
return sukuk Indosat mencapai 17,82 persen.
Setelah
disahkannya UU SBSN tahun 2008, pemerintah menerbitkan sukuk sebesar Rp. 15
triliun.29 Penerbitan sukuk ini dilaksanakan sebagai bagian dari pembiayaan
defisit anggaran dalam APBN tahun 2008. Penerbitan
sukuk perdana ini telah dilaksanakan di dalam dan luar negeri. Besarnya sukuk
sesuai dengan underlying aset yang dimiliki pemerintah senilai Rp. 15 triliun.
Pemerintah menggunakan jaminan berupa aset milik negara, seperti tanah dan
bangunan. Pemerintah mendahulukan penerbitan sukuk di dalam negeri, setelah itu
baru ke pasar internasional. Setengah penerbitan sukuk akan dilakukan di dalam
negeri dan sisanya ke pasar internasional.30 Keberadaan sukuk (surat utang
berbasis syari’ah) dapat memperkuat kondisi ekonomi Indonesia dan menahan buble
ekonomi karena akan memperbanyak portfolio mata uang asing selain dolar. Sukuk
merupakan instrumen yang tepat untuk menyasar para investor Timur Tengah dengan
memberikan alternatif pembiayaan sesuai syari’at Islam.31 Saatnya Indonesia
melakukan porfolio tidak hanya pada dolar saja, tetapi juga pada mata uang yang
lain. Ini akan menambah porfolio mata uang asing di luar dolar
Comments
Post a Comment