Makna Inefisiensi
“inefisiensi”
merupakan kebalikan dari efisiensi.
Efisiensi
diartikan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses
produksi barang dan jasa.
Sementara
inefisiensi sendiri memiliki arti sebaliknya, yaitu aktifitas yang terjadi
justru hal-hal yang berkonotasi pemborosan dan tidak tepat sasaran.
Inefisiensi dalam Ekonomi
Inefisiensi
merupakan Proses bisnis merupakan denyut nadi suatu organisasi. Proses
bisnislah yang selama ini menggerakkan roda suatu organisasi, sehingga kinerja
suatu organisasi akan sangat bergantung pada efektivitas dan efisiensi proses
bisnisnya. Karena begitu pentingnya peranan business process bagi suatu
organisasi inilah maka tidak mengherankan kita dapat menemukan berbagai macam
metode dan cara untuk meningkatkan performa proses bisnis, atau yang biasa
dikenal dengan Business Process Improvement (BPI), mulai dari Six Sigma, Total
Quality Management (TQM), Business Process Re-engineering (BPR), hingga Lean.
Setiap metode tersebut memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing.
Inefisiensi Lean
Lean
Manufacturing atau Toyota Production
System memiliki tujuan utama mengeliminasi inefisiensi (pemborosan /atau dalam
bahasa jepangnya adalah muda).
Ada
tujuh jenis pemborosan atau inefisiensi yang berusaha dibidik. Setiap jenis
pemborosan ini sangat sering ditemukan pada proses bisnis setiap organisasi.
Berikut
ini merupakan ketujuh jenis pemborosan tersebut:
1. Over-Produksi
Over-Produksi dapat diartikan
menghasilkan sesuatu secara berlebihan atau lebih cepat dari yang dibutuhkan
pada tahap berikutnya.
bentuk inefisiensi ini antara lain
pembuatan kemasan yang lebih cepat dari isinya sehingga kemasan menumpuk di
gudang (manufaktur), mencetak laporan-laporan yang terlalu banyak yang
sebenarnya “tidak” dibutuhkan (perkantoran), dan penambahan fitur ekstra yang
kurang berguna bagi user (software development).
2. Pergerakan
Pergerakan atau perpindahan karyawan di
tempat kerja yang terlalu sering dan cenderung berlebihan.
perpindahan karyawan untuk menata barang
di gudang (manufaktur), berjalan ke/dari mesin fotokopi (perkantoran), dan
perpindahan karyawan untuk mencari informasi (software development).
3. Menunggu
Dimana seseorang atau sesuatu menunggu
dengan diam dan tidak mengerjakan aktivitas apapun. Menunggu merupakan salah
satu bentuk pemborosan yang sangat kentara dan banyak terjadi di organisasi
apapun.
pemborosan jenis ini antara lain
produksi berhenti karena mesin rusak (manufaktur), proses berhenti karena
menunggu persetujuan dari atasan (perkantoran), dan pembangunan software belum
bisa dimulai karena masih menunggu customer menyusun kebutuhan software-nya
(software requirement) terlebih dahulu (software development).
4. Transportasi
Transportasi yang dimaksud adalah setiap
perpindahan pekerjaan atau kertas form dari satu step ke step berikutnya pada
suatu proses.
pemindahan material ke atau keluar
gudang (manufaktur), perpindahan dokumen dari satu tempat ke tempat lain, atau
dari satu kantor ke kantor lain (perkantoran), serta serah terima dan instalasi
hasil pengerjaan (software development).
5. Proses
Ekstra
Proses ekstra maksudnya adalah melakukan
sesuatu yang sebenarnya sudah tidak perlu dilakukan lagi.
pemborosan jenis ini antara lain proses
produksi yang tidak efisien karena alat yang sudah tidak memadai (manufaktur),
entry data yang sebenarnya telah tersedia sebelumnya atau tersedia di divisi
lain (perkantoran), kode program selalu dibuat dari awal untuk setiap project
karena tidak memiliki source code library ataupun framework (software
development).
6. Inventaris
(Inventory)
Pemborosan pada inventaris adalah
dikarenakan persediaan yang terlalu berlebihan, yang sering tejadi karena
produksi yang tidak sesuai dengan permintaan dari customer.
Dapat berupa menumpuknya bahan baku di
gudang (manufaktur), persediaan peralatan kantor yang terlalu banyak
(perkantoran), dan banyaknya dokumen requirement dalam bentuk kertas (software
development).
7. Rusak
atau Cacat
Rusak atau cacat yang dimaksud disini
adalah segala bentuk kesalahan, error, atau koreksi akibat dari pekerjaan atau
aktivitas yang tidak dilakukan dengan baik sebelumnya.
Jeffery Liker, seorang profesor dari
Universitas Michigan menambahkan satu lagi pemborosan yang sering terjadi di
suatu organisasi, yaitu tidak dimanfaatkannya potensi dan kemampuan karyawan.
Sering kali kreativitas, ide, maupun skill karyawan tidak dapat sepenuhnya
dikeluarkan untuk kepentingan organisasi.
Comments
Post a Comment